Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) banyak memberikan kontribusi positif untuk dunia pendidikan, khususnya dalam proses belajar-mengajar dengan menggunakan internet (e-learning). Ini dilakukan salah satunya oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), yang menggelar uji coba (try out) dengan menggunakan internet (online) bagi para pelajar SMP dan SMA yang akan menghadapi Ujian Nasional (UN).
Program try out UN dengan sistem online yang digagas Telkom ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional M Nuh didampingi Chief Operation Officer (CEO) Telkom Ermady Dahlan serta Executive General Manager Divisi Counsumer Service Barat (EGM DCS Barat) Mas'ud Khamid di gedung Telkom, Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurut Mas'ud Khamid, pelaksanaan try out UN yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia ini merupakan salah satu wujud Telkom dalam menjalankan fungsi tanggung jawab sosisal perusahaan (corporate social responsibility/(CSR), khususnya untuk dunia pendidikan. "Ini juga sejalan dengan bisnis Telkom yang merupakan penyelenggara TIME (telekomunikasi, informasi, media, dan edutainmet)," katanya.
Pada kesempatan ini, sebanyak 150 siswa SMA mengikuti try out online secara off-air. Sedangkan mata ujian yang diujicobakan merupakan mata pelajaran yang masuk dalam UN, seperti matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris. Selain itu juga biologi, fisika, kimia untuk jurusan IPA, serta ekonomi, sosiologi, dan geografi untuk IPS.
Mas'ud Khamid mengatakan, program try out UN online ini diharapkan dapat mendukung pogram pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Tentunya dengan mencapai tingkat kelulusan yang lebih tinggi melalui uji coba soal-soal UN.
Penyelenggaraan try out UN ini dilaksanakan mulai 15-20 Maret 2010. Sedangkan UN telah dijadwalkan akan dilaksanakan pada 22 hingga 26 Maret 2010. "Dengan mengikuti try out secara online ini, maka siswa SMA diharapkan lebih siap dalam menghadapi UN sehingga bisa mendapat nilai yang baik," tuturnya.
Akses
Program try out online ini dapat diakses oleh seluruh pelajar melalui akses internet Telkom Group, yaitu Telkom Instan (TENI), Speedy, FlexiNet, maupun Flash, di wilayah Sumatera, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Pelajar juga dapat mengakses website http://tryout.telkomspeedy.com/. "Saat masuk website, pengguna diwajibkan mendaftar sebagai peserta try out untuk mendapatkan soal UN. Pengguna hanya boleh log in satu kali untuk satu mata pelajaran," ujar Mas'ud.
Menurut dia, saat ini pelaksanaan try out hanya dilakukan di wilayah barat, yaitu Sumatera, Jabodetabek, dan Jawa Barat. "Untuk tahap selanjutnya diharapkan dapat dilakukan secara nasional dan disiapkan materinya juga bagi siswa SMP," ujarnya.
Selama enam hari pelaksanaan try out secara online, akan diuji satu mata pelajaran per harinya. Waktu pelaksanaannya selama 24 jam dan sejak mulai log in masing-masing peserta hanya bisa mengakses selama 140 menit.
Dari masing-masing mata pelajaran akan disiapkan dua paket soal untuk pengaturan random soal yang akan diperoleh peserta setelah log in. Nilai try out akan keluar setelah peserta mengerjakan seluruh soal per mata pelajaran. Untuk pembahasan soal pun akan tampil pada waktu yang telah ditentukan setelah periode try out berakhir.
Sementara itu, CEO Telkom Ermady Dahlan mengatakan, program uji coba mendorong tingkat keberhasilan ujian nasional pada tahun ini. Namun, program bagi para pelajar ini tidak hanya dilakukan di wilayah barat Indonesia. Jadi akan terus dikembangkan secara nasional di seluruh wilayah yang telah terjangkau oleh fasilitas internet Telkom. "Tapi, setidaknya hampir semua daerah yang sudah ada fasilitas telepon bisa melalui Speedy di rumah maupun warung internet," katanya.
Dengan adanya try out ini, menurut Ermady, maka telah memberikan kesempatan yang hampir tidak terbatas bagi pelajar. Apalagi ini terkait dengan kualitas latihan sehubungan dengan tingkat kejujuran.
"Kalau ingin kualitas bagus, maka latihan harus dilakukan sendiri dan sekarang bisa dilakukan di mana saja dengan akses internet. Mudah-mudahan fasilitas try out tidak hanya ujian akhir, tapi bisa dikembangkan untuk kepentingan lain. Terobosan ini akan terus kita evaluasi sehingga Telkom bisa meningkatkan kontribusinya untuk pendidikan," tutur Ermady.
Di lain pihak, Telkom memilih tiga peraih nilai terbaik uji coba tersebut sebagai pemenang. Pemenang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi dan waktu pengerjaan tercepat. Nama pemenang akan diumumkan pada 22 Maret 2010 melalui website Telkom, www.telkomspeedy.com.
Pemenang pertama akan memperoleh beasiswa sebesar Rp 10 juta, pemenang kedua sebesar Rp 7,5 juta, dan pemenang ketiga Rp 5 juta. Masing-masing pemenang juga akan mendapatkan hadiah gratis berlangganan Speedy selama tiga bulan. Telkom berharap, try out UN secara online ini dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat sehingga bisa mendapatkan hasil UN dengan nilai maksimal dan terbaik.
Ensiklopedi
Sebelumnya, terkait dengan kemudahan layanan informasi bagi para pelanggannya, Telkom juga meluncurkan CD ensiklopedi Hadis Kitab 9 Imam oleh Direktur IT and Supply Telkom Indra Utoyo bersama Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Kamis (11/3). Program ini merupakan salah satu bentuk kegiatan CSR Telkom dalam mencerdaskan bangsa, yakni pengetahuan tentang hadis.
Diketahui, CD Hadis 9 Imam itu merupakan hadis digital pertama yang dapat menjadi referensi dan pilihan masyarakat. Menggunakan CD Hadis ini dapat secara offline, yaitu langsung di-install ke laptop atau personal computer (PC) maupun online.
Sedangkan secara online, yakni dengan mengakses ke internet via WEB (Speedy Hadits) atau menggunakan handphone via WAP (Flexi Muslim atau terminal GSG Telkomsel). "Lebih mudah lagi bagi pengguna Flexi Muslim, Simpati, dan Kartu Halo. Dengan menekan *123#, CD Hadis 9 Imam ini langsung dapat diakses," katanya.
Dalam CD hadis itu berisi 36 buku yang terdiri dari 9 kitab Imam, yakni, Bkhari, Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasai, Muslim, Abu Daud, Malik dan Ad Darimi. Keseluruhan hadis yang dirangkum dari 9 Imam ini sebanyak 72.000 hadis. Pada tahap awal, CD hadis Imam itu telah diproduksi sebanyak 5.000 keping dan akan kembali diproduksi sesuai permintaan. (A Choir)
Posting Komentar