Darussalam.co.id - Perlu kita ketahui, bahwa ilmu dan ibadah itu merupakan dua mutiara yang
menyebabkan adanya apa yang kita lihat dan kita dengar. bahkan,
lantaran ilmu dan ibadah lah, kitab suci diturunkan dan para utusan itu
diutus. karena ilmu dan ibadah pula langit dan bumi seisinya ini
diciptakan oleh Allah Ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman :
"Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali agar mereka beribadah kepadaKu"
Ayat ini cukup menjadi dalil atas kemuliaan ibadah dan kewajiban memusatkan pikiran kita untuk beribadah.
Betapa hebat dua perkara itu (ilmu dan ibadah). keduanya adalah tujuan penciptaan dunia dan akherat. karena itu, hamba seperti kita ini seyogyanya hanya disibukkan dengan ilmu dan ibadah, serta hanya memikirkan ilmu dan ibadah.
Semuanya selain ilmu dan ibadah, adalah perkara yang pasti hilang, rusak, tidak ada kebaikannya, kosong dan tidak ada faedahnya (faedah yang kekal).
Apabila kita telah mengerti hal tersebut, maka perlu kita tahu bahwa ilmu itu lebih mulia dan lebih utama daripada ibadah.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya keutamaan orang berilmu dibandingkan dengan ahli ibadah itu bagaikan keutamaan diriku dibandingkan dengan lelaki paling hina dari umatku".
Beliau juga bersabda:
"Memandang wajah orang alim sekali lebih aku sukai daripada beribadah setahun (puasa dan shalat malam selama setahun)".
Rasulullah SAW pernah pula bertanya pada para sahabat beliau: "Tidak inginkah kalian aku tunjukkan ahli surga yang paling mulia?", para sahabat menjawab: "Tentu saja kami ingin, ya Rasul Allah". Rasulullah SAW bersabda: "Mereka adalah Ulama (yang mengamalkan ilmu mereka) dari umatku".
Jelaslah bag kita bahwa kedudukan ilmu itu lebih mulia daripada ibadah. kendati demikian, (sebagai seorang hamba) selain berilmu, haruslah beribadah. jika ia tidak beribadah, maka ilmunya sama dengan debu yang berterbangan/bertaburan. sebab, kedudukan ilmu bagaikan sebuah pohon, sedangkan ibadah adalah bagaikan buah dari pohon tersebut. kemuliaan tentu menjadi milik pohon itu, karena pohon merupakan asal. tetapi pohon itu tidak gunanya kalau tanpa buah. bila demikian, teranglah bahwa hamba tidak bisa lepas dari ilmu dan ibadah.
Imam Al-Hasan Al-Bashriy berkata: "Tuntunlah ilmu itu tanpa merugikan ibadah dan lakukanlah ibadah tanpa merugikan ilmu".
Manakala sudah ditetapkan bahwa hamba harus tidak boleh meninggalkan ilmu dan ibadah, maka harus diketahui pula bahwa ilmu lebih utama untuk didahulukan. karena ilmu merupakan asal dan menjadi petunjuk yang benar bagi suatu ibadah.
Oleh sebab itulah Rasulullah SAW bersabda:
"Ilmu itu berada didepan amal, sedangkan amal harus mengikuti ilmu".
Wahai saudaraku yang saya cintai, Mari kita menuntun ilmu untuk menyempurnakan ibadah kita, dan janganlah kita menuntun ilmu lantaran untuk memenuhi nafsu belaka. terima kasih atas kunjungannya. semoga ini bisa menjadi manfaat bagi ibadah kita dan semoga Allah Ta'ala menerima segala amal perbuatan kita, amin.
Allah Ta'ala berfirman :
"Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali agar mereka beribadah kepadaKu"
Ayat ini cukup menjadi dalil atas kemuliaan ibadah dan kewajiban memusatkan pikiran kita untuk beribadah.
Betapa hebat dua perkara itu (ilmu dan ibadah). keduanya adalah tujuan penciptaan dunia dan akherat. karena itu, hamba seperti kita ini seyogyanya hanya disibukkan dengan ilmu dan ibadah, serta hanya memikirkan ilmu dan ibadah.
Semuanya selain ilmu dan ibadah, adalah perkara yang pasti hilang, rusak, tidak ada kebaikannya, kosong dan tidak ada faedahnya (faedah yang kekal).
Apabila kita telah mengerti hal tersebut, maka perlu kita tahu bahwa ilmu itu lebih mulia dan lebih utama daripada ibadah.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya keutamaan orang berilmu dibandingkan dengan ahli ibadah itu bagaikan keutamaan diriku dibandingkan dengan lelaki paling hina dari umatku".
Beliau juga bersabda:
"Memandang wajah orang alim sekali lebih aku sukai daripada beribadah setahun (puasa dan shalat malam selama setahun)".
Rasulullah SAW pernah pula bertanya pada para sahabat beliau: "Tidak inginkah kalian aku tunjukkan ahli surga yang paling mulia?", para sahabat menjawab: "Tentu saja kami ingin, ya Rasul Allah". Rasulullah SAW bersabda: "Mereka adalah Ulama (yang mengamalkan ilmu mereka) dari umatku".
Jelaslah bag kita bahwa kedudukan ilmu itu lebih mulia daripada ibadah. kendati demikian, (sebagai seorang hamba) selain berilmu, haruslah beribadah. jika ia tidak beribadah, maka ilmunya sama dengan debu yang berterbangan/bertaburan. sebab, kedudukan ilmu bagaikan sebuah pohon, sedangkan ibadah adalah bagaikan buah dari pohon tersebut. kemuliaan tentu menjadi milik pohon itu, karena pohon merupakan asal. tetapi pohon itu tidak gunanya kalau tanpa buah. bila demikian, teranglah bahwa hamba tidak bisa lepas dari ilmu dan ibadah.
Imam Al-Hasan Al-Bashriy berkata: "Tuntunlah ilmu itu tanpa merugikan ibadah dan lakukanlah ibadah tanpa merugikan ilmu".
Manakala sudah ditetapkan bahwa hamba harus tidak boleh meninggalkan ilmu dan ibadah, maka harus diketahui pula bahwa ilmu lebih utama untuk didahulukan. karena ilmu merupakan asal dan menjadi petunjuk yang benar bagi suatu ibadah.
Oleh sebab itulah Rasulullah SAW bersabda:
"Ilmu itu berada didepan amal, sedangkan amal harus mengikuti ilmu".
Wahai saudaraku yang saya cintai, Mari kita menuntun ilmu untuk menyempurnakan ibadah kita, dan janganlah kita menuntun ilmu lantaran untuk memenuhi nafsu belaka. terima kasih atas kunjungannya. semoga ini bisa menjadi manfaat bagi ibadah kita dan semoga Allah Ta'ala menerima segala amal perbuatan kita, amin.
Posting Komentar